Dosen UNISLA Temukan Sistem Identifikasi Jenis Kelamin

LamonganPost - Istimewa, kata inilah yang pastas kita ucapkan kepada Dosen UNISLA yang Bernama Nur Nafiiyah S. Kom, M.Kom. Beliau Menemukan "Sistem Identifikasi Jenis Kelamin Berdasarkan Foto Panoramik Gigi". “Dalam penelitian ternyata saya menemukan foto panoramik tersebut bisa digunakan untuk mengidentifikasi jenis kelamin pada manusia melalui gigi taring, dari situ saya tertarik dan mulai melakukan penelitian,” ucapnya.
Penelitian yang didanai oleh Kemendikti (Kementrian Pendidikan dan Perguruan Tinggi) bertujuan untuk membantu pihak tim forensik dalam mengenali korban bencana alam atau mengidentifikasi korban kejahatan.

"Jadi, diharapkan penelitian ini bisa meringankan tugas dari tim peneliti forensik," kata Nur Nafiiyah.

Ia menjelaskan, penelitian ini berawal dari tesisnya tentang foto panoramik yang kemudian dikembangkan lagi dengan dibantu oleh rekannya, Retno Wardhani, S.Kom, M.Kom.

Menurutnya, identifikasi jenis kelamin manusia ini dilakukan dengan menggunakan algoritma backpropagation. "Algoritma backpropagation merupakan salah satu metode dalam jaringan syaraf tiruan, yang cara kerjanya menyerupai sistem kerja otak," tuturnya.
Nur Nafiiyah menjelaskan, dalam sistem ini, foto panoramik gigi akan digunakan sebagai citra inputan yang selanjutnya akan diproses sesuai tahapan. "Yaitu ekstraksi citar untuk pengambilan fitur citra panoramik gigi, proses training dan proses testing," ucapnya.

Lebih lanjut, sambung Nur Nafiiyah, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki gigi taring lebih besar dan tebal daripada gigi perempuan. Namun, kata dia, gigi yang sulit untuk diteliti adalah gigi yang memiliki struktur tidak sempurna, seperti halnya gigi yang berlubang dan gigi gingsul.

"Di Jawa Timur hanya memiliki dua tempat untuk melakukan foto panoramik gigi, salah satunya adalah di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.

Rencananya, tambah Nur Nafiiyah, penelitian ini akan diteruskan dengan menggunakan metode yang berbeda. Sebab, Ia masih menemukan banyak keanehan-keanehan saat melakukan penelitian, sehingga membuatnya belum puas dan ingin melanjutkan penelitian lagi.

"Jangan pernah mudah puas dengan apa yang diperoleh. Kita harus berani mencoba melakukan penelitian yang sesuai dengan keahlian kita," ucapnya berpesan.

Sangat Luar Biasa. MAri Kita contoh Keberhasilan Ibu ini . Semangattt :)

Posted by Unknown